Friday 2 December 2016

Profil dan Biodata Ratna Sarumpaet

Aktifis Ratna Sarumpaet dikabarkan ditangkap polisi bersama 9 orangnya karena diduga tengah mengupayakan makar menjelang aksi damai 212 atau aksi bela Islam 3 yang digelar di Silang Monas, Jakarta. Nah untuk mengenal lebih dekat siapa itu Ratna Sarumpaet, berikut ini adalah profil dan biodata singkatnya.

Pada masa orde baru Ratna Sarumpaet dikenal masyarakat sebagai seorang aktivis yang giat memperjuangkan kasus Marsinah dan membela penderitaan rakyat Aceh yang terjebak dalam perang antara TNI dan GAM. Atas sikapnya itu, maka muncul lah masalah antara ratna dengan pemerintah Orde-Baru pada waktu itu. Pada masa kampanye Pemilu 1997 ia bersama kelompok teaternya bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk berkampanye. Dia sempat dikurung ketat oleh kepolisian di sepanjang jalan Warung Buncit, dimana Ratna dan kawan-kawan mengusung sebuah keranda bertuliskan "demokrasi". Karena kampanye tersebut Ratna dan kawan-kawannya sempat ditangkap dan di interogasi selama 24 jam.

kemudian pada bulan September 1997 Kepala Kepolisian RI menutup kasus pembunuhan Marsinah dengan alasan bahwa DNA Marsinah dalam penyelidikan telah terkontaminasi. Setelah penutupan kasus ini, Ratna menulis monolog "Marsinah Menggugat" dan mengusungnya dalam sebuah tur ke sebelas kota di Jawa dan Sumatera. Monolog ini dianggap sebagai karya provokatif. Di Surabaya, Bandung dan Bandar Lampung, pertunjukan ini dibubarkan secara represif oleh pasukan anti huru-hara. Dengan tingginya kontroversi Marsinah Menggugat, Ratna berhasil membuat kasus pembunuhan Marsinah mencuat. pada akhir 1997 Ratna memutuskan melakukan perlawanan. Ratna Sarumpaet mengumpulkan 46 LSM dan Organisasi-organisasi Pro Demokrasi di kediamannya, lalu membentuk aliansi bernama Siaga yang menjadi salah satu organisasi paling diincar oleh aparat, Menjelang Sidang Umum MPR, pada bulan Maret tahun 1998.

Ratna Sarpaet juga dikenal sangat tegas menolak terlibat dalam politik praktis, namun sejarah mencatat bagaimana sepak terjangnya baik Ia ikut menggagas dan mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) hingga partai ini resmi dideklarasikan di Istora Senayan. Baru baru ini ratna menggelar kegiatan besar bersama MKRI (majelis kedaulatan rakyat Indonesia) yang diketuainya sendiri untuk mengkudeta kepemerintahan susilo bambang yudhoyono yang berubah menjadi aksi damai, acara kesenian dan bakti sosial dalam membagikan sembako di kantor yayasan lembaga bantuan hukum indonesia (YLBHI) dengan massa sekitar 3000 warga yang memenuhi YLBHI. Sebelumnya anak ke 5 dari 9 bersaudara ini sebagai presidium MKRI melayangkan 5 tuntutan untuk kepemerintahan sekarang ini, antara lain: meminta pemerintah menasionalisasi tambang minyak dan gas, mereka meminta untuk pemerintah menurunkan harga kebutuhan pokok-meminta menghentikan impor kebutuhan masyarakat MKRI meminta pemerintah menuntaskan kasus korupsi yang berhubungan dengan orang-orang di sekitar istana Negara meminta pemerintah untuk memaksimalkan penghentian konflik agama, suku, dan ras Tuntutan tersebut yang sebenarnya awal ide ratna untuk menggelar kegiatan besar bersama MKRI tersebut yang tadinya ingin mengkudeta kepemerintahan susilo bambang yudhoyono berubah total menjadi pembagian barang-barang pokok kepada masyarakat Jakarta di YLBHI.

Aksi Ratna Sarumpaet yang selalu vokal dan kritis tidak berubah di masa pemerintahan Joko Widodo, ia tetap melakukan kritik baik berupa aksi di jalan ataupun melalui media sosial terutama via akun twitternya. Dan karena kekritisan atau kevokalan suaranya, kini ia lagi-lagi harus berurusan dengan pemerintah, dan ia pun kini dijadikan tersangka sebagai pelaku dugaan makar.

Berikut ini sekilas profil dari Ratna Sarumpaet:

Nama: Ratna Sarumpaet Orang Tua: Ayah -Saladin Sarumpaet, Ibu-Yulia Hutabarat
Suami: Achmad Fahmy Alhady
Anak: Mohammad Iqbal Alhady, Fathom Saulina,Ibrahim Alhady, Atiqah Hasiholan.

Pendidikan
-SMP BOPKRI Yogyakarta
-SMA PSKD I Jakarta
-Universitas Kristen Indonesia Fakultas Teknik Arsitektur (tidak tamat).

Penghargaan dan Kegiatan :
* Pembicara di internasional woman playwright II, Australia 1994
* Pembicara di 4th internasional woman playwright center,irlandia1997
* meraih the female special award for human rights dari organisasi the foundation of human rights in asia 1998
* Memberikan pidato saat peringatan 50 tahun hak asasi manusia sedunia diprancis 1998
* Tsunami Award - (Ratna Sarumpaet Crisis Center) 2005 Aceh
* NETPAC Award - Asiatica Film Mediale, Roma
* Film Jamila dan Sang Presiden, 2009
* Youth Prize - Vesoul International Film Festival, Prancis, Film Jamila dan Sang Presiden, 2010.
* Public Prize - Vesoul International Film Festival, Prancis, Film Jamila dan Sang Presiden, 2010.

Demikianlah postingan kita kali ini mengenai profil dan biodata Ratna Sarumpaet yang saat ini bersama dengan sembilan orang lainnya tengah mengalami tuduhan makar dan saat tulisan ini dibuat tengah menjadi tersangka.