Belum banyak diketahui mengenai profil dan biodata dari Buni Yani ini, tetapi dari akun facebooknya tertera bahwa dia adalah seorang lelaki yang berasal dari Depok, Jawa Barat. Ia juga bekerja di sebuah kampus yang bernama London School of Public Relation (LSPR).
Selain diadukan karena dianggap sebagai pengunggah pertama video Ahok yang mengutip surat Al-Maidah, Bunipun mulai dapat ancaman. Di akun Facebook-nya, Sabtu, Buni Yani mengungkapkan ancaman itu dan keputusannya mundur sementara dari kampusnya London School of Public Relation (LSPR).
Kepada para peneror, Buni Yani ingin mengatakan, bahwa ia tidak akan tunduk pada teror dan gertak. "Anda salah sasaran dan akan gagal karena saya lebih besar daripada teror yang Anda jalankan. Kenapa saya begitu yakin? Karena publik mendukung saya untuk memperjuangkan kepentingan mereka. Dua hal yang saya perjuangkan adalah: kebebasan mengemukakan pendapat tidak boleh tunduk di bawah teror dan represi, dan siapa saja yang menista agama harus dibawa ke pengadilan. Siapa pun harus tunduk pada dua nilai ini kalau demokrasi mau berjalan," jelasnya. "Hanya kepada Allah saja saya menyerahkan diri. Bukan menghamba pada teror, bukan mengerdilkan diri di bawah gertak," tukas Buni Yani mengunci pernyataannya.
Itulah sekilas tentang sosok Buni Yani yang namanya tengah diperbincangkan banyak orang, dari berita terakhir yang terdengar, ada sekitar 20 advokat yang bersedia membantu proses hukum yang akan dihadapi oleh Buni Yani.