Friday, 30 September 2016

Biografi dan Biodata Herawati Diah

Dunia Pers Indonesia kehilangan salah satu tokoh seniornya yakni Herawati Diah, Tokoh pers wanita Indonesia ini Herawati meninggal dunia di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit (RS) Medistra, Jakarta, Jumat,30 September 2016, sekitar pukul 04.14 WIB, telah banyak tokoh-tokoh Indonesia dari berbagai kalangan yang datang melayat sampai sang tokoh ini dimakamkan sekitar pukul 14.00 WIB.

Untuk sedikit mengenang sang tokoh, berikut ini adalah biodata dan biografi dari Herawati Diah:
Wanita yang bernama lengkap Siti Latifah Herawati Diah lahir pada 3 April1917 (umur 99 tahun) ini adalah seorang wartawan Indonesia. Ia adalah istri dari tokoh pers yang juga mantan Menteri Penerangan, B.M. Diah, Herawati lahir dari pasangan Raden Latip, seorang dokter yang bekerja di Billiton Maatschappij, dan Siti Alimah. Herawati berkesempatan mengecap pendidikan tinggi. Lepas dari Europeesche Lagere School (ELS) diSalemba, Jakarta, ia bersekolah keJepang di American High School diTokyo. Setelah itu, atas dorongan ibunya, Herawati berangkat keAmerika Serikat untuk belajar sosiologi di Barnard College yang berafiliasi dengan Universitas Columbia, New York dan lulus pada tahun 1941. Ia pulang ke Indonesia pada1942 dan kemudian bekerja sebagai wartawan lepas kantor berita United Press International (UPI). Kemudian ia bergabung sebagai penyiar di radio Hosokyoku. Ia menikah dengan B.M. Diah, yang saat itu bekerja di koran Asia Raja. Pada 1 Oktober 1945, B.M. Diah mendirikan Harian Merdeka. Herawati juga terlibat dalam pengembangan harian tersebut. Pada tahun 1955, Herawati dan suaminya mendirikanThe Indonesian Observer, koran berbahasa Inggris pertama di Indonesia. Koran itu diterbitkan dan dibagikan pertama kali dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat, tahun 1955. The Indonesian Observer bertahan hingga tahun 2001, sedangkan koran Merdeka berganti tangan pada akhir tahun 1999. Di usianya yang sudah senja, Herawati masih aktif menekuni hobinya bermain bridge dua kali seminggu. Bahkan, ia masih mengikuti turnamen bridge. Ia mengatakan, dengan bermain bridge, kemampuan otak akan terus terasah dan mencegah kepikunan.

Demikianlah sekilas biodata dan biografi dari Herawati Diah yang merupakan tokoh pers senior yang pada 30 September 2016 ini meninggal dunia.