Friday 14 April 2017

Profil dan Biodata Steven Hadisurya Sulistyo

Pada 14 April 2017, di Barisan Trending Topik Indonesia (TTI) Twitter ada nama yang mencuat yaitu Steven HS, namun sayangnya nama yang lagi ngetrend ini bukan dalam hal yang positif. Sosok yang bernama lengkap Steven Handi Surya ini telah melakukan perbuatan yang tidak terpuji dengan memcaci maki dan melecehkan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bernama Muhammad Zainul Majdi. Sang Gubernur dilecehkan oleh Steven dengan kata-kata yang sangat kotor khas perkataan warga keturunan Cina yang tinggal di Indonesia. Pelecehan tersebut terjadi di Bandara Changi, Singapura. Majdi dicaci oleh salah satu penumpang non muslim berketurunan Cina bernama Steven Handi Surya saat melakukan check-in di counter Batik Air Bandara Changi, Singapura pada Minggu (9/4). Saat kejadian tersebut, Steven Handi Surya mencaci maki Gubernur NTB dengan perkataan kotor seperti 'tiko' yang berarti tikus kotor. Steven Handi Surya di laman facebook-nya mengaku alumni USC Marshall School of Business Los Angeles, California dan alumni Sekolah Katolik Tunas Muda International School Jakarta. Majdi sendiri yang merupakan seorang hafidz Qur'an 30 juz mengaku telah memaafkan perilaku kasar warga keturunan Cina tersebut. Sebelumnya pelaku sempat enggan meminta maaf atas perkataan kasarnya tersebut, namun akhirnya pelaku membuat surat pernyataan permintaan maaf pada hari itu di Bandara Soekarno Hatta sehingga Majdi tidak memperpanjang insiden itu.

Berita tentang pelecehan dan caci maki ini menjadi viral setelah Percakapan antara Gubernur NTB dan seorang penanya diunggah oleh salah satu netizen bernama Syamsul Maarif Ab di laman Facebook-nya pada Kamis (13/4).

Dan inilah percakapannya

N: Tuan Guru Bajang, gimana cerita kejadian itu?
TGB: Tendensi rasis Pak.
N: Betul. Tapi jika boleh tau gimana kejadiannya?
TGB: Saya dan istri sedang antri, lalu ada rombongan kecil mengaku mengantri sebelumnya marah-marah. Kami mengalah lalu pindah lane, terus diumpat-umpat. Ada sekelompok orang yang makin sombong di Republik ini Pak. Mereka pikir uang bisa membeli segalanya.
N: Maksudnya mereka sudah antre duluan?
TGB: Nggak Pak. Saya dan Istri datang duluan. Mereka nggak ada. N: Terus?
TGB: Kami antri, saya keluar antrian ke salah satu petugas untuk tanya info penerbangan, istri tetap di jalur antrian. Mereka datang belakangan. Saya balik gabung istri mereka ngamuk. Mereka pikir itu bukan istri saya awalnya. Malu mungkin lalu mengumpat-umpat. Kami mengalah pindah antrian masih terus diumpat. Saya adukan ke polisi setiba di jakarta. Saya memutuskan mengadu setelah mengetahui arti kata "tiko". Rupanya mereka punya sebutan yang sangat merendahkan pribumi.
N: Apa itu tiko?
S: Tiko = Tikus Kotor ?Atau : Anjing Tanah.
M: Oalah
TGB: Di Polres bandara pun mereka masih mengintimidasi petugas.
N: Bagaimana intimidasinya?
TGB: Teriak-teriak di dalam kantor sampai kemudian diusir keluar oleh seorang petugas.
A: Apa mereka gak tahu jika abangda adalah seorang Gubernur?
TGB: Setelah tahu pun tak berkurang arogansinya. Saya membayangkan bagaimana mengenaskannya saudara-saudara kita yang kebetulan bekerja pada mereka. Sebutan 'tiko' kepada pribumi bermakna sangat kasar. 'Ti' artinya babi, dan 'ko' artinya anjing. Bila ada yang memanggil orang pribumi dengan sebutan 'tiko', itu sudah sangat kasar dan sangat menghina sekali.

Peristiwa melecehkan itu banyak menuai reaksi negatif dan sangat menyayangkan hal itu terjadi, di saat kata kebhinekaan banyak didengung-dengungkan oleh banyak orang.  Mengenai profil dan biodata Steven, sejauh ini belum banyak diketahui, namun dari surat permohonan maafnya berikut ini adalah sekilas profilnya :

Nama: Steve Hadisurya Sulistyo Tempat/tgl Lahir: Jakarta/01 September 1991
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Khatolik
Pekerjaan : Mahasiswa Kewarganegaraan: Indonesia.

Source : bersamaislam.com